Tumbler

Sangat penting memiliki dan membawa tumbler ketika kita beraktivitas di luar rumah. Kenapa? Setidaknya ada dua alasan.

Pertama, agar kita sering minum sehingga tidak dehidrasi. Terkadang ketika sedang khusyuk bekerja, kita jadi lupa minum. Apalagi jika letak air minum jauh dari jangkauan, rasanya malas untuk mengambil. Atau kita justru berkata. “Tanggung, ah. Sebentar lagi pekerjaan selesai, minumnya nanti saja.” Hingga kemudian kita pun lupa untuk minum. Kalau ada tumbler di dekat kita, yang tentunya sudah terisi air minum dari rumah, maka kita tidak perlu repot-repot lagi. Kita bisa langsung minum per tiga menit.

Alasan kedua, dengan tumbler kita jadi bisa berhemat. Hemat tenaga, juga hemat dana. Sebagaimana dompet yang selalu ada di dalam tas, tumbler pun juga bisa menjadi bawaan wajib. Kalau kita membawa tumbler kemana-mana, ketika haus, kita bisa langsung minum. Kita tidak perlu lagi pergi ke toko untuk membeli air minum, dana pun juga jadi hemat. Kalaupun kita membeli karena air minum di tumbler tidak cukup, paling tidak jumlah yang kita beli tidak banyak atau minimal berkurang satu botol. Coba kita kalkulasi, jika tiap harinya kita membeli air minum satu botol misalkan, dengan harga Rp2.500 per botolnya, maka selama 30 hari dana yang kita habiskan untuk membeli air minum botol sejumlah Rp75.000. Kalau kita kalikan satu tahun? Maka kurang lebih dana yang kita keluarkan sejumlah Rp900.000. Waw, dengan tumbler tentu kita bisa lebih berhemat. Dan uang sejumlah Rp900.000 tadi bisa kita alokasikan untuk pengeluaran yang lain, dinfakkan pada jalan kebaikan misalkan, atau bisa kita belikan barang-barang yang kita butuhkan, yang sifatnya jangka panjang.

Alasan lainnya kenapa kita harus memiliki tumbler dan membawanya bersama aktivitas keseharian kita, yakni agar tempat minum kita tidak bercampur dengan orang lain, dan tentunya demi mengurangi sampah plastik. Oh iya, jika merasa malas minum air karena rasanya yang tawar, kita bisa memasukkan potongan lemon atau daun mint ke air minum kita. Rasanya, emmm, segar sekali, lidah kita juga tidak terlalu merasakan tawar lagi.

Pademawu, Pamekasan


Komentar