Tiga Metode Menghafal Al-Qur'an

 

Ada tiga cara sederhana untuk menghafal Al-Qur’an, dikategorikan berdasarkan tingkat kemampuan anak-anak, yaitu:

 

Melihat Mushaf

Cara ini berlaku bagi anak yang sudah lancar dan fasih membaca Al-Qur’an, yaitu mereka yang sudah memahami tajwid dan bacaannya pun stabil (tidak banyak kesalahan/tidak ada bacaan yang salah dari segi tajwid dan makhroj). Dengan melihat mushaf secara langsung, akan membuat anak cepat dalam menghafal. Dengan melihat mushaf ketika menghafal, anak jadi bisa membedakan mana bacaan panjang, mana bacaan dengung, tidak melewati bunyi makhroj huruf tsa’, jim, ha’, kho’ lain sebagainya.

Terkait mushaf, sebaiknya hanya memiliki satu saja. Satu untuk semua: mengaji, menambah hafalan baru dan muroja’ah surat yang sudah dihafal. Jadi, jangan berganti-ganti mushaf karena dapat menjadikan mata kita tidak fokus. Kalau menggunakan satu mushaf baik ketika mengaji dan ketika menghafal, maka mata kita akan merekamnya, sehingga kita menjadi ingat, ayat ini posisinya di sebalah mana dan ayat yang lain di mana. Tentu hal ini sangat membantu ketika menghafal Al-Qur’an.

 

Talaqqi

Metode ini merupakan metode terbaik dalam menghafal Al-Qur’an, yakni kegiatan menghafal yang dilakukan secara langsung, dari mulut ke mulut antara orang tua (atau guru). Metode ini sangat efektif diterapkan, karena anak akan belajar langsung kepada guru tentang bagaimana seharusnya  bacaan yang fasih. Biasanya, guru membacaakan ayat yang dihafal, berulang-ulang. Anak kemudian meniru bacannya sampai fasih.

 

Terbiasa dengan Murottal

Menyimak murottal juga sangat membantu dalam menghafal. Bagi anak yang belum bisa membaca Al-Qur’an, sangat disarankan untuk sering-sering mendengar murottal. Kalau perlu, murottalnya dihidupkan terus-menerus, agar pendengaran kita familier dengan surah yang sedang disetel. Bukan hanya untuk anak yang belum bisa membaca Al-Qur’an, anak yang sudah bisa membaca Al-Qur’an pun sangat dianjurkan untuk selalu memperkuat hafalannya, dengan sering mendengarkan murottal Al-Qur’an. Sedikit tambahan, ketika menyimak murottal, fokuslah pada satu surah saja, sampai benar-benar mutqin (kuat), baru kemudian pindah menyimak surah berikutnya.

 

Pademawu, Pamekasan

Komentar