Antara 3 Drama Korea

Hari ke-5 writing challenge, bingung juga mau nulis apa lagi. Hehehe.

Baiklah, dalam tulisan kali ini saya akan membandingkan tiga drama Korea yang saya tonton baru-baru ini, tepatnya selama masa pandemi (awal Juli sampai pertengahan Agustus 2020). Bosan kan di rumah saja, mau produktif menulis sepertinya kehilangan motivasi. Belum lagi jika bersamaan dengan waktunya mens, bosan sekali. Alhasil untuk mendapatkan hiburan saya mencari tontonan, sekaligus dengan harapan siapa tahu menambah stok ide. Oke, kita langsung pada poin sebagaimana judul. Yak, selama kurang lebih dua bulan itu saya telah khatam menonton tiga drama Korea: It’s Okay to Not Be Okay (tayang tahun 2020 di tvN), Good Manager (tayang tahun 2017 di KBS2) dan Rain or Shine (tayang tahun 2017-2018 di JTBC).

Saya akan membandingkan tiga hal. Pertama, dari sisi genre. Kedua, chemistry antar pemain. Dan yang ketiga, karakter beberapa tokoh. Sttt … jangan heran jika nanti kalian bukan menemukan perbandingan tetapi malah bahasannya melenceng kemana-mana. Jangan bilang jika saya tidak memperingatkan kalian sebelumnya! 😂

 


1.  It’s Okay to Not Be Okay

Bisa dikatakan sudah lama saya tidak nonton Drama Korea (drakor) secara anteng. Dulu saya suka banget nonton drakor di Indosiar. Tiap hari jadinya ada yang saya tunggu. Saya juga fokus menikmati jalan ceritanya tanpa perlu repot-repot baca artinya. Setelah itu, saya tidak begitu mengikuti perkembangan drakor, paling satu tahun nontonnya satu drama, di laptop, itu pun kadang suka diloncat-loncat agar cepat khatam. Ya secara saya sudah punya full episode, otomatis saya ingin cepat-cepat selesai menontonnya.

 

Nah, saya mencoba kembali tertarik pada drakor setelah sebelumnya ramai diperbincangkan drama terbarunya Kim Soo Hyun di jagad instagram. Saya hafal nama Kim Soo Hyun karena dia main di Dream High, drama favorit saya. Astaga, karena drama Dream High ini saya jadi suka K-Pop. Jika kalian masih muda, suka drama musikal bercampur komedi dan perjuangan, drama ini recommended banget. Tuh kan, saya sudah melenceng jauh. Lol.

 

Kembali ke drama It’s Okay to Not Be Okay. Saya tertarik ingin menonton drama ini karena judulnya. ‘Tidak Apa-apa Tidak Merasa Baik-baik Saja’, saya suka cerita yang berhubungan dengan psikologi. Alasan kedua, karena saya suka akting Kim Soo Hyun di Dream High. Hal yang saya suka dalam drama ini juga tentang human healing, komedi dan dunia dongeng. Sebagai orang yang bercita-cita melahirkan buku, saya banyak mendapat ilmu tentang kepenulisan setelah menonton drama ini. Di sini saya tidak akan menuliskan sinopsis drama ya, jika penasaran dengan ceritanya, langsung kepoin google dan youtube saja. Hehehe.  O iya, menurut saya scene yang paling lucu di drama ini, ketika salah satu pasien Rumah Sakit Jiwa Ok menyemprotkan pemadam kebarakan kepada pasien lainnya karena ia tidak suka mendengar gosip. Katanya, “Mulut adalah sumber api, ucapan adalah bara.” Betul juga. Wkwkwk.

 

Sekarang lanjut ke chemistery pemeran utama, Moong Gang Tae (Kim Soo Hyun) dan Go Moon Young (saya lupa nama aslinya). Entah kenapa saya kurang suka chemistry antara Gang Tae dan Moon Young. Apa karena saya masih terbayang-bayang dengan drama Dream High (Song Sam Dong dan Go Hye Mi) atau apa, entahlah. Padahal di Dream High, Suzy (Go Hye Mi), lawan main Kim Soo Hyun, juga berperan sebagai gadis barbar yang kurang memperhatikan sopan santun. Saya merasa feel-nya kurang dapat saja di drama It’s Okay to Not Be Okay ini. Justru di drama ini saya suka chemistry antara Moon Gang Tae dan Moon Sang Tae (kakaknya yang autis), serta persahabatan lucu antara Moon Sang Tae dan Go Moon Young. Hahaha.

 

Dalam drama ini, karakter favorit saya ada 3 tokoh, itu pun semuanya sebagai pemeran pendukung:

1)    Direktur Rumah Sakit Jiwa Ok. Sebagai direktur ia seperti teman bagi pasien-pasiennya, tidak pernah memasang wajah marah dan sering membuat lelucon.

2)   Ibu si tukang masak di kantin rumah sakit (Ibu pemilik rumah tempat Gang Tae tinggal). Saya suka ahjumma ini karena kata-katanya yang selalu bijak. Ia juga suka memasak untuk semua orang, termasuk memasak untuk orang yang tidak begitu dekat dengannya.

3) Seung Jae. Dia asisten atau bisa dikatakan bawahannya si Bos Penerbit (yang menerbitkan buku-buku dongeng Go Moon Young). Dia wanita yang polos, unik dan sebenarnya pandai. Meski sering diumpat oleh bosnya, ia sama sekali tidak mendengarkan alias tidak diambil hati. Wkwkwk.

 

Maaf ya, saya banyak lupa nama-namanya. Hahaha. Drama ini saya kasih 2 dari 3 bintang.




2.  Good Manager a.k.a Chief Kim

Drama kantoran ini pure bergenre komedi. Saya sengaja mencari daftar drakor komedi di internet, sebagai hiburan. Saya dalam kondisi sangat suntuk waktu itu, saya pikir saya perlu bacaan atau tontonan yang menghibur. Ketemulah drama ini, katanya drama ini lucu banget dan sama sekali tidak membosankan walau ceritanya seputar dunia kantor. Ya, saya mencari drama yang begitu, terlebih karena saya juga tahu salah satu pemainnya, Lee Junho (member 2PM. Saya seorang ‘Hottes’ dulunya. Wkwkwk. Sepertinya saya butuh part tersendiri mengenai ini. Antara Dream Hing dan 2PM ada kaitannya).

 

Pemeran utama drama ini Namgoong Min (Manager Kim Seung Ryong). Ya ampun, karakternya werdelewer sekali. Hahaha. Kocak banget, Manager Kim banyak akal sekaligus dia banyak bicara. Banyak orang yang dibuat kesal karenanya, dan banyak pula yang menyayanginya. Di pertengahan episode saya ingat, sepertinya wajah Manager Kim ini tidak asing. Saya seperti pernah melihatnya di drakor yang ditayangkan di Indosiar dulu, judulnya Can You Hear My Heart.  Betul sekali, setelah saya cek kebenarannya, Namgoong Min memang pernah bermain di Can You Hear My Heart. Di drama itu karakternya cool, sangat bertolak belakang dengan perannya sebagai Manager Kim, yang ngeselin sekaligus lucu.

 

Kemudian ada Seo Yul (Lee Junho), ia bukan pemeran utama, tetapi perannya juga dominan di drama ini. Saya merasa surprise dengan karakter Junho. Pertama kali saya melihat Junho mengambil peran adalah di film komedi berjudul Twenty, di situ perannya oke tetapi tidak sangat mencolok seperti perannya dalam drama Good Manager ini. Seo Yul sosok antagonis. Manager Kim sering memanggilnya ‘sosiopat’. Hahaha. Seo Yul sebenarnya masih muda, tetapi dia sama sekali tidak ada sopan-sopannya sama yang lebih tua (kecuali sama pengawalnya, Tuan Park). Ia sering membentak, suka marah, suka ngemil dan banyak makan. Pokoknya dia ngeselin tetapi gemesin. Seo Yul dan Manager Kim bagaikan tikus dan kucing. Manager Kim sudah ngeselin, Seo Yul ini jauh bikin kesal semua orang. Namun, walau perannya antagonis, saya yakin para penonton tidak akan pernah bisa membenci Seo Yul.

 

Duh, entah kenapa saya jadi ingat kalau Seo Yul ini adalah Lee Junho 2PM, grup yang memiliki julukan beast idol. Di drama Good Manager ini saya sama sekali tidak melihat kalau Junho adalah seorang penyanyi. Aura idol-nya sama sekali tak terbaca, bahkan ketika dia diminta menyanyi dan menari di episode 19, Seo Yul alias Junho sama sekali tidak menunjukkan bakatnya. Padalah di 2PM posisi Junho sebagai main vocal sekaligus lead dancer. Dia dan member 2PM yang lain memang sesuatu, semuanya lucu.  Lol.


Junho saat menari dan menyanyi di episode 19, Good Manager.


Drama ini the best menurut saya, komedinya oke banget. Chemistry antar pemainnya oke, semua pemeran juga membawakan karakaternya dengan sangat baik, dan masih banyak lainnya. Drama ini sama sekali tidak ada cerita romance-nya, jika ada paling hanya 3%. Saya juga sangat respect sama karakter Tuan Park. Entah apakah dia pengawal pribadinya Seo Yul, atau asistennya atau kerabatnya atau mungkin yang lain saya kurang paham. Saya salut karena dia amat setia pada Seo Yul. Tak salah kalau drama ini banyak memenangkan penghargaan, bahkan Namgoong Min dan Lee Junho mendapat penghargaan Best Couple. Hahaha.

 

Drama ini saya kasih 3 dari 3 bintang.

                                                                                     

3.  Rain or Shine a.k.a Just Between Lovers

Sudah lama sekali saya tidak mengikuti perkembangan drama Korea dan K-Pop. Saya sudah move on dari itu. Gara-gara menonton drakor Good Manager sebelumnya, saya jadi ingin menonton drama Junho yang lain. Saya memilih menonton Rain or Shine.

 

Drama ini bergenre romance dan melodrama. Setelah menonton yang lucu-lucu, ada baiknya saya memilih menonton drama yang mellow. Sebagaimana genrenya, drama ini sangat minim komedi. Sepanjang 16 episode yang saya tonton, lebih banyak perasaan haru dan sedih yang muncul dibandingkan dengan suara cekikikan karena lucu. Ditambah soundtrack-nya banyak yang ballad, sangat sesuai dengan jalan ceritanya.

 

Saya suka chemistry pemeran utamanya, Lee Junho (Lee Gang Doo) dan Won Ji Ah (Ha Moon Soo), juga hubungan Gang Doo dengan sorang nenek yang dikenalnya semenjak remaja, yang seperti sahabat bagi Gang Doo, sungguh menyentuh. Gang Doo benar-benar laki-laki yang baik. Jika saya adalah Moon Soo, pasti perasaan saya juga akan berat ke Gang Doo daripada ke Ceo di tempat Moon Soo bekerja. Karakter Junho di drama ini berbeda jauh dengan drama Good Manager. Di drama ini Junho dicintai oleh banyak orang.

 

Karaker Junho sangat berbeda dengan drama yang ia mainkan sebelumnya (Good Manager), tetapi saya menyukai keduanya. O iya, saya senang ketika di episode 4 drama ini Junho bernyanyi (di 2PM saya paling suka suaranya Wooyoung dan Junho), hal yang sebenarnya saya tunggu. Sayangnya, di episode 4 itu bukan vocal terbaik Junho. Saya yakin jika di luar drama, dia bisa menyanyikan lagu Bulldog Mansion (Destiny) itu dengan sangat baik. Satu lagi yang saya senang, Junho mengisi soundtrack di drama ini, dengan judul True Love.


True Love, ost yang dibawakan Junho di Rain or Shine. 


Sayangnya, ada yang tidak saya suka di drama ini, yaitu ketika sampai di part pemeran pendukung, seperti ceritanya Ceo dan Ketua Tim, atau sama ada pasangan lain, yang dia itu adalah nuna-nya Gang Doo (bukan nuna kandung) dan direktur siapa saya juga lupa namanya (dia ini kakanya Ketua Tim). Ketika sampai di bagian mereka, sungguh bikin ngantuk, jadi pas bagian mereka sering saya lewati. Mungkin juga karena saya sudah lelah, secara drama ini saya tonton maraton saat libur Agustusan. Hehehe.

 

Rain or Shine drama yang bagus, tetapi tidak sebagus drama Good Manager. Jadi untuk drama ini, saya beri 2 dari 3 bintang.

Jadi demikianlah perbandingan tiga drama Korea yang saya tonton selama pandemi. Kesamaan yang paling saya suka dari ketiga drama di atas adalah bagian akhir cerita, semuanya happy ending. 😍


Pademawu, Pamekasan


Komentar