Membaca Mengubah Dunia


Rasanya naik kelas Reading Challenge (RC) itu, tak ada bedanya dengan yang kurasakan pada saat naik kelas ketika masih di bangku sekolah. Senang pasti. Bersyukur apalagi. Hanya tidak berjingkrak-jingkrak sudah untung. J
Sebagaimana telah aku sampaikan di postingan sebelum-sebelumnya, bahwa, RC yang diadakan oleh FLP Jatim terdapat 4 tingkatan (kelas) yang wajib diikuti oleh pesertanya. Maka, telah sampailah aku di kelas terakhir, kelas Super Reader (SR), kelasnya orang-orang yang pantang kalah. Sebagai syarat mengikuti kelas SR ini, perlu kiranya aku menuliskan alasan-alasan kenapa kita harus membaca serta alasan kenapa aku suka membaca? Yup, judul dari tulisan ini adalah jawaban singkatnya! :-D aku suka membaca oleh karena itu aku harus membaca. Dan tulisan ini adalah syarat untuk mengikuti kelas SR, kelas terakhir insya Allah.
Setidaknya, jawaban padat dari pertanyaan di atas, aku rinci menjadi tiga bagian, yaitu :
1.        Membaca dapat Memancarkan Aura Positif
Percaya atau tidak, membaca itu dapat mengubah aura kita menjadi lebih positif. Ketika kita berada dalam kondisi membaca, akan kita rasakan pribadi diri menjadi lebih muda, menjadi berenergi, fresh, sehingga aura-aura positif itu nantinya dapat kita tularkan kepada apa-apa yang ada di sekitar kita. Benda atau orang lain mendapat manfaatnya, kita yang membaca pun mendapat hikmahnya. Kegiatan yang asyik, bukan? J 
Pernah pergi berlibur? Atau pergi camping? Atau bahkan keliling Nusantara hingga keliling dunia? Nah, kegiatan membaca itu kurang lebih hampir sama dengan travelling, kita bebas membentangkan sayap melalui mata, dengan hanya membaca buku. Apabila kita berkeinginan mengunjungi tempat-tempat tertentu dan hingga saat ini belum kesampaian, maka membacalah! Biarkan pikiran mendahuli fisik kita, menuju tempat yang kita inginkan.

2.        Membaca dapat Memperkaya Imajinasi
Albert Einstein mengatakan, imajinasi lebih penting dari pengetahuan. Kenapa begitu? Ternyata aku menyadarinya baru-baru ini, ketika aku berlama-lama menundukkan pandangan pada halaman demi halaman buku, pada saat tenggelam bersama tumpukan buku-buku. Semakin sering membaca, semakin bertambah perbendaharaan kata yang kita miliki. Semakin berlama-lama membaca, semakin meluas wawasan kita, yang mana nanti akan berefek pada imajinasi yang kita miliki. Pengetahuan merupakan hasil temuan orang lain yang kita pelajari sedangkan imajinasi adalah pengetahuan yang kita ciptakan sendiri kemudian boleh jadi dapat dikembangkan dan kemudian dipelajari oleh orang lain.
Tidak keliru dan tidak berlebihan apabila dikatakan membaca buku itu dapat memperkaya imajinasi. Apabila kegiatan membaca buku telah tertanam sejak kecil dan konsisten hingga dewasa, maka otomatis kegiatan-kegiatan lainnya yang masih relevan akan mengikuti cara kita membaca, dalam artian, membaca bukan sekedar berpatokan pada buku, melainkan berkembang pada kegiatan membaca lainnya seperti, membaca Alquran (ini wajib), membaca pemahaman orang lain, membaca keadaan, membaca gerak-gerik, dan sebagainya. Keadaan membaca sebagiamana tersebut penting dimiliki tiap insan demi terjalinnya hubungan yang baik. Hubungan baik dengan sesama manusia, hubungan baik kita dengan alam (makhluk selain manusia), dan tak terkecuali hubungan baik dengan Tuhan. Kegiatan membaca dapat menjangkau semua itu. Fainsya Allah.

3.        Membaca Wujud dari Aktualisasi Diri
Aktualisasi diri dalam teori motivasi Abraham Maslow merupakan hierarki kebutuhan manusia yang paling tinggi kedudukannya, paling susah dijangkau. Bagiku, kegiatan membaca buku merupakan wujud nyata atau cikal bakal menuju aktualisasi diri setiap individu. Alasannya tidak lain karena dengan membaca, kita jadi memiliki kesempatan untuk mengembangkan diri dengan bertambahnya pengetahuan, mengasah bakat yang kita miliki, sehingga dengan itu kita dapat melahirkan karya. Contoh kecil dan yang sering dilakukan oleh orang-orang yang gemar membaca adalah dengan melahirkan karya tulis. Tanpa didahului kegiatan membaca, menulis bagi sebagian orang barangkali aktivitas yang teramat sulit. Tapi bagi orang-orang yang memiliki hobi membaca, kegiatan menulis boleh jadi pekerjaan ringan seringan membaca buku. Yang perlu dicatat, orang yang gemar membaca belum tentu gemar menulis, namun yang pasti, penulis-penulis hebat, penulis-penulis besar, penulis-penulis produktif, tentu mereka adalah para pembaca hebat. Penulis-penulis besar seperti Imam Ghazali, Imam Syafi’i, J.R.R. Tolkein, Salim A. Fillah, Tere Liye, dan bahkan tokoh-tokoh penting bangsa Indonesia, Bung Karno, B.J. Habibie, mereka semua adalah orang-orang yang gemar membaca. Karya yang mereka buat atau pengetahuan yang mereka tulis, salah satunya lahir dari pengetahuan-pengetahuan yang didapat dari kegiatan membaca. Tanpa membaca, boleh jadi tidak akan pernah ada karya hebat yang dihasilkan. Maka, ayo membaca! Mulai dari sekarang! Dan, istiqomahlah dalam melakukannya! JJJ
Jadi, dari tiga alasan yag telah aku kemukakan di atas, bisa disimpulkan bahwa kegiatan membaca bukan karena sekedar kita suka melakukannya, melainkan karena memang membaca adalah kewajibankan kita selaku pemakmur bumi, yang dituntut untuk selalu mengkaji ilmu sehingga diharapkan dapat melahirkan suatu peradaban. Dengan mengikuti kelas RC aku menyadari, aktivitas membaca tidak boleh hanya berfokus pada satu koleksi bacaan–hanya suka membaca novel misalkan, buku yang kita baca harus bercabang, harus mampu menyukai beragam tema dan genre tulisan. Baru kemudian–dari buku yang kita baca dan apabila konsisten membaca, perlahan dapat kita rasakan efeknya, yakni perubahan dalam keseharian kita. Biar aku sebutkan efek samping yang kurasakan selama mengikuti kelas RC, diantaranya, menjadi lebih disiplin waktu, mampu memanage berbagai tugas dan tanggung jawab, menjadi lebih toleran (yang sebelumnya seringkali kukuh dengan pendapat sendiri), motivasi menulis bertambah tinggi, dan jadi tampak keren karena rajin belajar (kata teman-teman kantor. :D).
Harapanku di RC FLP kelas SR ini, semoga selalu konsiten membaca tiap harinya meskipun kelas telah usai, dalam kondisi apapun. Dan targetku di kelas ini ialah lulus tanpa tanda serta tembus hingga 5.000 halaman selama 60 hari berlangsungnya RC kelas SR. Doakan aku berhasil dan menyelesaikan target yang telah aku azamkan. Aamiin ya rabbal ‘alamin. J
Salam literasi.
Berbakti!
Berkarya!
Berarti!


Pamekasan, 18 Oktober 2017

Komentar